Kelahiran
Rasulullah SAW
Beliau lahir pada hari
Senin 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah.
Dinamakan sebagai tahun
Gajah karena di tahun itu menjelang kelahiran Muhammad, terjadi peristiwa
besar, yaitu penyerangan pasukan gajah dari negeri Habasyah menuju Makkah.
Pasukan itu dipimpin oleh
panglima besar yang bernama Abrahah.
Maksud penyerangan ini adalah untuk menghancurkan Ka’bah.
Sedangkan motifasi
penyerangan ini lebih disebabkan rasa iri dan dengki dari sebuah negeri yang
maju dan makmur, namun tidak menjadi tujuan perjalanan manusia, terhadap negeri
Makkah yang gersang dan tandus, namun selalu dikunjungi orang setiap tahunnya.
Pasukan ini dihancurkan
oleh pasukan burung Ababil yang membawa batu kerikil yang panas. Mereka
dihadang di wadi Muhassir, wadi yang terletak antara Mina dan Muzdalifah.
Cerita ini diisyaratkan
dalam surat al-Fiil (QS : 109).
1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap
tentara bergajah?
2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Kabah)
itu sia-sia?,
3. Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
4. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
5. lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
Dalam kitab al-Khasa’is
disebutkan bahwa Ibn Sa’ad, Ibn Abi al-Dunya dan Ibn ‘Asakir meriwayatkan dari
Abi Ja’far Muhammad ibn Ali yang berkata bahwa peristiwa ini terjadi pada
pertengahan bulan Muharram, antara kejadian ini dan kelahiran Nabi Muhammad SAW
adalah 55 hari.
Dikisahkan bahwa kejadian
penyerangan burung Ababil adalah, ada segumpalan awan yang datang dari arah
laut, sampai akhirnya mendekati pasukan gajah ini, ketika burung-burung ini
persis di atas pasukan, batu-batu yang dibawa oleh pasukan burung dilontarkan
dan menimpa pasukan gajah. Setiap seekor burung, membawa 3 buah batu, dua
dikaki dan satu di paruh.
Ada beberapa versi cerita,
ada yang mangatakan bahwa mereka yang kena batu ini merasa gatal, dan setiap
digaruk, maka kulit dan dagingnya ikut terkelupas. Lalu tewas dengan
sendirinya.
Ada juga yang mengatakan
bahwa bebatuan yang dilempar ke tentara, jika mengenai kepala maka batu itu
keluar dari dubur, jika mengenai badan bagian samping, maka batu itu akan
menembus keluar dari bagian lainnya. Begitu seterusnya hingga luka itu membawa
kematian yang sangat cepat. Hasilnya, tidak ada satu orang pun dari tentara
gajah yang selamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar